Selasa, 31 Oktober 2017

Salut! Sebelum Kick Off Final Liga Santri Nusantara, Ada Salat Magrib Berjamaah di Stadion



Liga Santri Nusantara

Liga Santri Nusantara

Salut! Sebelum Kick Off Final Liga Santri Nusantara, Ada Salat Magrib Berjamaah di Stadion

Rasa kagum dan salut belakangan ini terungkap dari publik menanggapi laga final Liga Santri Nusantara (LSN) 2017. Bukan persoalan skill pemain ataupun top score pertandingan, melainkan mengenai adanya shalat Magrib berjamaah di Stadion sebelum kick off Final Liga Santri Nusantara 2017 dimulai. Pertandingan memang baru dimulai pukul 19.00 WIB, maka tak heran jika umat islam memilih untuk melakukan shalat magrib sebelum habis waktunya karena pertandinganbaru dimulai waktu isya’. Sebelum pertandingan final Liga Santri Nusantara  digelar, para pemain dari kedua belah pihak kesebelasan yang akan bertanding, para tamu undangan yang hadir, serta para supporter melakukan salat Magrib berjamaah dengan khuyuk di Lapangan Stadion GBLA.


Liga Santri Nusantara
Kick off laga penentuan juara Liga Santri Nusantara antara kesebelasan Darul Hikmah Cirebon dan Darul Huda Ponorogo dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 29 Oktober 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung pada pukul 19.00 WIB. Seelum kick off abak pertama, mereka berkumpul di sebelahbarat lapangan untuk mrlakukan ibadah shalat Magrib berjamaah. Mohamad Koesnaeni selaku Direktur Pertandingan Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 mengungkapkan bahwa memang pertandingan final Liga Santri Nusantara 2017 harus diawali degan melakukan ibadah shalat Magrib. Bukan hanya itu saja, Koesnaeni juga mengatakan bahwa sepanjang digelarnya pertandingan Liga Santri Nusantara 2017 jika terdapat salah satu pemain dari kedua tim yang mendapatkan kartu kuning dari wasit maka diharuskan untuk mencium tangan wasit.


Liga Santri Nusantara
Bukan tanpa alasan, Koesnaeni atau yang  sudah akrab disapa Bung Kus ini mengungkapkan bahwa jalannya Liga Santri Nusantara tahun ini terasa sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Salah satu perbedaannya dapat dilihat dari jumlah gol yang tercipta yang lebih sedikit dari Liga Santri Nusantara tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa persaingan para peserta Liga Santri Nusantara terasa begitu ketat dan kompetitif. Dari skill yang telah ditunjukkan para santri dalam ajang ini, Bung Kus mengatakab bahwa sudah ada sebanyak 70 pesepak bola dari berbagai pesantren terjaring oleh talent scoting. Jika ditelusuri dari Liga Santri Nusantara tahun lalu, terdapat , dari 80 data anak talent scoting, terdapat 3 anak yang dipanggil untuk mengikuti tes timnas Indonesia dan satu orang diantaranya masuk tim nasional Indonesia.


Baca juga info : kursus bahasa arab
Liga Santri Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar